welcome

Mengenai Saya

Foto saya
hello everybody ! this is my blog hahaha kecil,rambut panjang hitam,muka bulat,mata belo' . hehe :)

moto hidup

Pages

Rabu, 26 Mei 2010

cerpen percintaan

Awalnya aku bingung karena akan pindah rumah,tapi akhirnya daseorang teman yang memberikan jalan keluar untk ku.yaitu memberikan pekerjaan kepada ku.
Ya..kerena hal itulah aku bingung pada saat akan pindah rumah itu berarti aku akan kehilangan pekerjaan ku.
Dan akhirnya melalui rekomendasi dari teman ku itu,seorang teman yang bernama Firman,aku pun akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan baru walalu hanya sebagai pekerja pabrik.
Aku tidak canggung saat memasuki suasana baru dalam bekerja,samapi saat......
"Woi...mau kemana lu?"adas eseorang Pria yang sedang memanggil temannya.
"Ya....mau kesitu"kata seorang pria yang satu lagi
Tapi setelah aku melihatnya dan mengdengar suaranya aku pun terkejut setengah mati karena itu adalah.....
"Satria..."kata ku dalam hati
aku terpaku dan langsung tertunduk untuk bekerja lagi.aku tundukan kepala ku agar dia tidak melihat ku.karena aku belum siap untuk bertemu dengannya.
Dan ketika jam istirhat aku pun makan siang diruang makan bersama teman-teman kerja ku.dan disana juga ada Satria.dan kali ini aku pun tak pernah mau memperlihatkan wajah ku kepadanya.
Aku hanya mendengarnya sedang berbicara dengan teman-teman laki-lakinya.dan setelah selesai makan siang satu persatu karyawan pun keluar dari ruang makan termasuk aku.
Aku diam duduk ditaman,dekat tempat pabrik dan ternyata disana juga ada teman-teman kerja ku yang lain dan akhirnya aku pun berkenalan dengan mereka,berbincang-bincang dengan mereka masalah pekerjaan.
Dan disana aku melihat ada dia..Satria bersama seorang wanita cantik.berambut panjang,berkulit putih,berwajah cantik sekali....bila dibandingkan dengan ku sungguh sangat jauuh.
"Makin hebat saja dia"kata ku dalm hati ku setelah melihatnya.
Tapi ketika aku sedang asik berbincang-bincang dengan teman-teman baru ku,tiba-tiba wanita cantik yang bersama Satria itu menghampiri kami.
"hai...ngobrolin apa sih..kayanya asik banget"tanyanya ramah
"Ah...kamu sendiri ngobrolin apa sama yayangnya"kata seorang wanita dewas yang kerja lebih lama dari ku.
"Ih...mba..aku bosan kali mba ada didekat mereka Satria sendiri juga asik bercanda sama teman-temannya"katanaya yang langsung mengambil posisis duduk disampingku.
"Eh...ini anak baru nih..kenlan doang"kata mba-mba tadi
"Oia...ada anak baru ya....kanalan doang saya Ninda"katany memperkenalkan dirinya dengan ramah dan makinterlihat cantik.
"Saya Rana"kata ku memperkenalkan diri ku
"Oh..Rana"katanya dengan senyuman yang sangat cantik
Tanpa aku sadari aku jadi menyukainya,ups maksud ku aku kagum padanya.sudah cantik ramah lagi benar-benar seperti seorang putri...dinegeri dongeng.
Dan sejak saat itulah aku pun akhirnya bertemn dengan banyak orang dan tanpa aku sadari akupun jadi akrab dengan dengan Ninda,terkadang Ninda curhat tentang Satria pada ku.aku senang mendengar cerita tentang Satria dari Ninda.
"Iya...Satria itu orangnya lucu kamu kenal kan sama dia RAn?"tanya Ninda sewaktu dia curhat tentang Satria kepada ku.
"Oh..ya...waktu itu kan waktu pertam kita kenalan aku nggak sengaja melihat kalian berdua ditaman"
'ih...kamu bisa aja deh"kata Ninda dengan manja
Aku makin kagum dengan Ninda ternyata dia anak yang baik dan selalu menngerti Satria.
"Ran...padahal dulu Satria itu oragnya susah sekali loh jatuh cinta mangkanya aku suka dia"
"masa sih?"tanya ku
"Iya...benar"Kata Ninda yang sangat terlihat senang membicarkan satria.
Pembicaraan siang ini ditaman dekat pabrik menjadi pembicaraan yang sangat menyebangkan bagiku.karena aku tahu Satria akan bahagia bersama dengan wanita secantik Ninda.
"Iya soalnya yang aku dengar dari saudarnya Satria dia itupernah dikecewakan sama pacarnya yang dulu dan dia langsung terpuruk dan nggak mau membuka hati lagi untuk orang lain begitu RAn"kata Ninda panjang lebar.
'Wah...berarti kamu hebat dong"kata ku meledeknya
"Hebat apanya"katanya bingung
"Iya kamu hebat karena kamu bisa membuka hatinya Satria yang sudh tertutup itu cie...."kata ku meledeknya
"ih...apaan sih Rana bikin aku geer aja deh"
Dan akhirnya kami pun tertawa bersama kalau untuk masalah meledek aku jagonya disini apalagi kalau meledek anak manis dan cantik seperti Ninda wah..ini sudah menjadi sasaran empuk bagi ku.
"Eh..Ninda dicariin dari tadi tuh sam Satria"kata seorang Pria dari arah belakang ku.
"Oh...ya..diama dia"kata Ninda menanyakan Satria
"Tuh..ada disana"kata pria itu menunjuk kesudut taman.
"Eh...Ran ikit akku yuk"kata Ninda mengajak ku.
"Ah...sory Nin akuk mau ke Toilet dulu kebelet nih dari tadi nahan"kata ku memberikan alasan agar Ninda tak memaksa ku untuk bertemu dengan Satria.
Sejak pertama aku bekerja disini aku memang belum sama sekali berpapasan langsung dengan Satria aku selalu menghindar apabila akan bertemu dengan dia,hingga dia pun tak pernah tahu kalau aku sekarang bekerja ditempat yanng sama dengannya.
Ninda pun pergi kearah Satria,dan aku pun pergi menuju kearah toilet.tapi tiba-tiba pria itu menegur ku.
"Ran...."
aku pun langsungmenoleh kepadanya,dan dia terlihat memperhatikan ku.
"ya..ada apa ya...mas "tanya ku
"Rana....kamu Rana?"tanyanya seperti sedang memastikan
"Iya..kenapa mas"aku pun jadi bingung dengan pria yang satu ini.
"Kamu Rana mantan pacarnya Satria kan?"tanyanya
Dan Spontan aku langsung tekejut mendengar hal itu.
"Benar kamu Rana aku tahu kamu pasti Rana mantannya Satria kan?"katanya dengan terus menatap ku
"Maaf mas kayanya mas salah orang"kata ku langsung meninggalkannya.
Aku langsung berlari meninggalkannya yang masih terdiam ditengah taman.perasaan ku makin nggak tenang setelah ada orang yang mengetahui siapa aku sebenarnya.aku takut menyakiti hati Ninda aku tak mau menyakiti hatinya,aku tidak mau menyakiti orang lain lagi.
Aku semakin bingung bagaimana ini apa akku harus keluar kerja,tapi dimana lagi aku harus mencari pekerjaan,mencari pekerjaan itu sangat sulit dimasa sekarang ini.
Dan saat bekerja aku pun berusaha untuk tidak memikirkan hal yang terjadai tadi.aku berusaha fokus dalam bekerja.dan tiba-tiba saja.
"Rana..."ada seorang Pria yang menegur ku dari belakang ku.
Aku menoleh kepadanya dan betapa terkejutnya aku ternyata itu adalah pria yang tadi.
"ah.."aku langsung gugup melihatnya
Dan tiba-tiba dia memanggil seseorang.
"Sat..kesini "Kata dia memanggil Satria
"Ah...mas"kata ku yang tidak tahu harus berbicara apa lagi kepadanya
"Ada apa"kata Satria yang sekarang ini ada didepan ku
"Tuh...kamu liat sendiri"kata Pria itu emlihat kearah kku yang sedang tertunduk
"Kenapa"Satria bingung melihat kearah ku,karena aku tertunduk dan menyembunyikan wajah ku.
"Angkat wajah mu Rana"kata pria itu
"Apa!!!!!"kata Satria seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya
Aku tetap tertunduk tak mau menaikan wajah ku.
Satria pun terpaku didepan ku.
"Saya mau bicara sama kamu nanti setelah pulang bekerja saya tunggu kamu dipintu gerbang"kata Pria itu"Ayo Sat"kata pria itu menarik Satria yang masih terpaku melihat ku.
Aku bingung apa yang harus aku lakukan sekarang ini.
Pada saat pulang bekerja,pria itu pun menunggu kuk dipintu gerbang sepeti yang dia janjikan kapada ku,dan lebih parahnya lagi dia menunggu bersama Satria.
Aku pun memberanikan diri untuk menemui dan berbicara dengan mereka.
"Baiklah apa yang akan kamu bicarakan"kata ku dengan penuh keberanian diri berbicara dengan pria itu.
Dan tiba-tiba saja pria itu menampar ku hingga ku pun terjatuh.
"Dasar permpuan apaan kamu ini hah...udah nyakitin sepupu aku terus kamu kejar lagi dia kesini dan ngedeketin pacarnya lagi.
"Eh...dengar baik-baik ya..aku tidak pernah sekali pun mempunyai tujuan menyusulnya kesini,aku disini untuk kerja bukan untuk menyusulnya dan menghancurkan hubungannya dengan Ninda"kata ku sama -sama emosi
Sementara Satria hanya terdiam terpaku melihat kami.
"Alasan aja kamu asal kamu tahu gar-gara kamu sepupu aku ini jadi seperti orang tidak punya tujuan tahu,bisa kamu bayangkan bagaimana hancurnya perasaannya saat dia kamu sakiti hah"katanya yang lalu menambak rambut ku.
Dan ketika dia ingin memukul ku sekali lagi tiba-tiba Satria lanngsung menangkap tangannya dan memukul sepupunya.
"Kamu betul-betul keterlaluan Ri"kata Satria dengan emosi"apa pantas kamu memukuli wanita ditengah jalan seperti ini"katanya
'Tapi sat dai sudah bikin kamu hancur akku nggak terima saudara ku diperlakuakn seperti itu oleh wanita"katanya
"Ari...Ari...kamu nggak pernah merasakan apa arinya cinta ya"kata Satria yang membuat aku tecengang mendengarnya.
"Maksud kamu apa sih sat"Ari kebingunngan
"Biar kita disakiti sampai berdarah-darah pun cinta itu takan pernah hilang karena cinta itu pakai hati bukan hanya pakai logika,aku pun tidak akn tega melihat orang yang sangat aku sayang dipukul dan disiksa oleh orang lain"
Aku semakin tidak ingin mendengar perkataaanya.
"Sat...jadi kamu masih...."Ari bingung
Tapi ketika kita sedang bertengkar dijalan kita tidak sadar kalau banyak orang yang meyaksikan pertengkaran kami.termasuk Ninda.
Aku benar-benar terkejut melihat Ninda ada disana dan menyaksikan pertengakran kami.
Ninda langsung berlari setelah melihat kejadian itu dan aku pun mengejarnya,untuk menjelaskan permasalahan ini semua,dan Satria pun ikut menysul ku dari belakang.langkah kaki ku kurang cepat hingga aku pun langsung terkejar oleh Satria dan ia pun langsung menangkap tangan ku.aku meronta kepada untuk dilepaskan.tapi dia tak mau melepaskan tangan ku,bahkan ia menarik tangan ku dan memeluk ku.
"Aku mohon jangnpergi dari ku lagi jangan tinggalkan aku lagi Ran"
Seketika aku menangis mendengar perkataan itu dari mulutnya.
Ninda pun akhirnya melihat kearah kami dan aku tahu perasaannya benar-benar terpukul karena meyaksikan semua ini.
"Sat aku bukanlah orang yang tepat untuk mu,aku tidak pernah bisa membahagiakan mu aku selalu menyakiti hati kamu,ada orang yang lebih pantas dan dia bisa membuat diri kamu bahagia orang yang benar-benar mencintaimu sepenuh hatinya"
"Aku hanya percaya hanya kamu yang dapat membahagiakan aku,karena aku tahu kamu mencintai ku dengan penuh ketulusan lebih dari siapa pun kembalilah Ran,kembalilah kepada ku"

cerpen remaja

Umurku adalah 15 th ,seharusnya akk duduk dibangku sekolah menengah kejuruan kelas 1,tapi tuhan berkata lain disaat itu akk diberi cobaan yaitu kerasnya kehidupan semua berawal dari tanggal 27 April 2009 .
Disaat itu akk masih duduk dikelas 9 dan pada saat itu juga seluruh sisawa siswi se-Indonesia melaksanakan UN (Ujian Nasional) ,dan akk sudah membawa bekal secukupnya untuk menjawab soal2 ujian..dan 3 hari sebelumnya akk harus ditinggal oleh orang tuaku karena papa kku sedang sakit dan harus dibawa keluar kota yaitu Medan.hari2 menjelang UN akk harus belajar tanpa bimbingan orang tua ,dan selama ujian nasional berlangsung akk dititip dirumah tetangga.walaupun tetangga dekat lebih nyaman lagi bersama orang tua..tapi mau digimanain lagi,inilah cobaan...setelah 4 hari ujian nasional berlangsung,akk memutuskan untuk menyusul orang tuaku di Medan...dan bantuan temen papaku akk bisa mendapatkan tiker pesawat Lion Air pukul 09.00 pagi...sesampai dibandara akk sungguh merasa kesepian karena akk berangkat seorang diri dan tag 1pun kawanku ada yg menelpon atau SMS..sungguh hatiku sangat perih disaat itu...sebelum pesawat datang akk menunggu diruang tunggu dan akk berharap ada 1 saja kawanku yg mengucapkan selamat jalan...tapi tetap saja tidak ada..dan tak kusadari penumpang sudah boleh untuk naik ke pesawat ...dan akk mencari tempat duduk kku dgn bantuan pramugari...kursi 3C diujung dekat kaca dan akk langsung menduduki kursi dan 2 sebelah kursi kku sepasang kakek dan nenek..
Pukul 10.45 pesawat sudah lindas di Bandara Polonia..dan akk bergegas turun menuju lobby bandara...dikejauhan akk melihat ada seorang ibu dan cewe berambut panjang dan setelah kulihat lagii..ya itu mamaku..akk berlari menghampiri mamaku dan memeluknya rasanya hatiku melihat mama dlam keadaan sehat...dan akk menanyakan kondisi papa..dan disitu wajah mama langsung pucat dan mama memberitahu kepadaku bahwa papa semalem masuk rumah sakit krena drop gk bisa bangun...ohh tuhann apalagi cobaan yg kau beri kepada hamba-Mu inii...dengan becak mesin kami langsung menuju rumah sakit Sri ..dan kulihat ditaman rumah sakit itu...ada seorang lelaki yg sangat familiar dimataku..yaa itu papaku..akk berlari menghampiri beliau dan akk memeluknya hingga meneteskan air mata...kulihat papa sangat kurus dan lemes bgd..ya tuhann akk gk tega melihat papa seperti ini...akk ingin melihat papa yg dulu yg tegap dan wajahnya penuh dengan kegembiraan...kulihat papa menetes air mata..sungguh akk gk bisa liat papa kyag gini...
selama 2 harii akk menginap dirumah sakit itu untuk menemani mama dan papa di kamar...dan setelah itu papa minta pulang karena papa gk betah dirumah sakit...walau saangat berat kami harus membawa pulang kerumah karena permintaan papa...semakin hari kondisi papa semakin drop bukan semakin membaik..papa sudah berobat kemana mana tapi gk ada hasilnya...dan selama hapir 2 blan itu akk menanyakan kabar kelulusan ku lewat telfon..dan akk LULUS pada saat ituu akk memeluk papa dan mama dan menyalami mereka berdua...sungguh akk sangat senang ..dan akk sudah berencana untuk melanjutkan sekolah di batam...dengan harapan papa cepat sembuh...tp tuhan berkehendak lainn tanggal 25 Juni 2009 akk dan keluarga harus mengalami cobaan yg berat yaitu papa pergi meninggalkan kami semua untuk selamanya...tuhaannn bertubi2 kau beri cobaan ini kepada kamii...begitu berlimpahnya dosa kami kepada-Mu hingga kau beri cobaan ini kepadaku...mama yg sangat berat untuk melepaskan kepergian papa..karena mama dan papa sudah 32 thun bersama menjalin kasih dan menghadapi kehidupan...kulihat wajah mama air mata tag berhentii mengalir dari matanya..
selama 1 bulan kami sudah ditinggal papa dan mama masih blum bisa melepaskan kepergian papa kami balig lagi ke Batam..itulah penyebab akk menjadi telat mendaftar skolah pdahal akk ingin sekali sekolah...keuangan ekonomi kami pun sangat tipis..akk yg pengangguran dan mama hanyalah membantu orang berjualan sarapan dengan gaji 20rb sehari..kakak ku dia sudah merried dan tinggal bersama pilihan hidupnya...dalam pemikiranku akk tidak mungkin selama setahun ini menganggur akk harus mencari kegiatan..dan akk mencoba melamar disebuah warnet didekat salah satu Mall..dan akk diterima di warnet itu...yaa akk memulai karirku darisinii dengan gaji 1jt perbulan akk bisa menyewa kamar350rb perbulan dan membayar ongkos ojek kerjaku 300r sebulan dan sisanya akk gunakan untuk membantu ekonomi keluarga dan menabung untuk biaya sekolah...hari demi hari kami lalu berdua..suka duka kamii hadapi bersama...tapi lebih indah lagii akk dapat menghadapinya bersama papa mama dan kakak kku...
Cacian dan Pujian sering kali kudengar dari mulut2 tetangga tapi akk tidak mendengarkannya hanya kuambil positivenya saja...dan dibulan juni ini akk akan mendaftar sekolah lagi...dan akk akan kembali bersekolah..dan akk bangga diumurku 15 thn akk sudah dapat menerima hasil jerih payah ku sendiri dan ak bisa merasakan kerasnya kehidupan ini...
dan baru kusadari allah swt akan memberi cobaan kepada umatnya tidak mungkin melebihi kemampuan umatnya...dan akk sangat bersyukur sekali dengan kehidupan yg kujalani sekarang walau tanpa papa disamping kami ...

cerpen persahabatan

Pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku. “Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, “Iya tapi cepat ya” pintanya.Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakekku.“Wah dingin ya.” kataku pada temanku. “Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” ajakku padanya. “Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” paksanya. “Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” jawabku malas. “Terserah kamu aja deh.” jawabnya sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.“Ano!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dengan tersenyum manis. Sepertinya aku mengenalnya. Setelah dia mendekat aku baru ingat. “Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella adalah teman satu SD denganku dulu, kami sudah tidak pernah bertemu lagi sejak kami lulus 3 tahun lalu. Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya yang bekerja disana. “Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya padaku. “Bella kan?” tanyaku padanya. “Yupz!” jawabnya sambil tersenyum padaku. Setelah kami ngobrol tentang kabarnya aku pun memanggil Ivan. “Van! Sini” panggilku pada Ivan yang sedang asyik bermain basket. “Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas. “Ada yang dateng” jawabku. “Siapa?”tanyanya lagi, “Bella!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik. “Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu seneng!”. Akhirnya Ivan pun datang menghampiri aku dan Bella.Dengan heran ia melihat kearah kami. Ketika ia sampai dia heran melihat Bella yang tiba-tiba menyapanya. “Bela?” tanyanya sedikit kaget melihat Bella yang sedikit berubah. “Kenapa kok tumben ke Jogja? Kangen ya sama aku?” tanya Ivan pada Bela. “Ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku” jawabku sambil menatap wajah Bela yang sudah berbeda dari 3 tahun lalu. “Bukan aku kesini mau jenguk nenekku.” jawabnya. “Yah nggak kangen dong sama kita.” tanya Ivan sedikit lemas. “Ya kangen dong kalian kan sahabat ku.” jawabnya dengan senyumnya yang manis.Akhinya Bella mengajak kami kerumah neneknya. Kami berdua langsung setuju dengan ajakan Bela. Ketika kami sampai di rumah Bela ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun. “Bell, ini siapa?” tanyaku kepadanya. “Kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku.” jawabnya. “Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya.”. “Dasar pikun!” ejek Ivan padaku. “Emangnya kamu inget tadi?” tanyaku pada Ivan. “Nggak sih!” jawabnya malu. “Ye sama aja!”. “Biarin aja!”. “Udah-udah jangan pada ribut terus.” Bella keluar dari rumah membawa minuman. “Eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke mall nggak?” tanyanya pada kami berdua. “Kalau aku jelas mau dong! Kalau Ivan tau!” jawabku tanpa pikir panjang. “Ye kalau buat Bella aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget.” ejek Ivan padaku. “Maaf banget Bell, aku nggak bisa aku ada latihan nge-band.” jawabnya kepada Bella. “Oh gitu ya! Ya udah no nanti kamu kerumahku jam 4 sore ya!” kata Bella padaku. “Ok deh!” jawabku cepat.Saat yang aku tunggu udah dateng, setelah dandan biar bikin Bella terkesan dan pamit keorang tuaku aku langsung berangkat ke rumah nenek Bella. Sampai dirumah Bella aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Bella pun keluar dan mempersilahkan aku masuk. “Eh ano sini masuk dulu! Bellanya baru siap-siap.” kata beliau ramah. “Iya tante!” jawabku sambil masuk kedalam rumah. Ibu Bella tante Vivi memang sudah kenal padaku karena aku memang sering main kerumah Bella. “Bella ini Ano udah dateng” panggil tante Vivi kepada Bella. “Iya ma bentar lagi” teriak Bella dari kamarnya. Setelah selesai siap-siap Bella keluar dari kamar, aku terpesona melihatnya. “Udah siap ayo berangkat!” ajaknya padaku.Setelah pamit untuk pergi aku dan Bella pun langsung berangkat. Dari tadi pandanganku tak pernah lepas dari Bella. “Ano kenapa? Kok dari tadi ngeliatin aku terus ada yang aneh?” tanyanya kepadaku. “Eh nggak apa-apa kok!” jawabku kaget.Kami pun sampai di tempat tujuan. Kami naik ke lantai atas untuk mencari barang-barang yang diperlukan Bella. Setelah selesai mencari-cari barang yang diperlukan Bella kami pun memtuskan untuk langsung pulang kerumah. Sampai dirumah Bella aku disuruh mampir oleh tante Vivi. “Ayo Ano mampir dulu pasti capek kan?” ajak tante Vivi padaku. “Ya tante.” jawabku pada tante Vivi.Setelah waktu kurasa sudah malam aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah aku ganti baju aku makan malam. “Kemana aja tadi sama Bella?” tanya ibuku padaku. “Dari jalan-jalan!” jawabku sambil melanjutkan makan. Selesai makan aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Tetapi aku terus memikirkan Bella. Kayanya aku suka deh sama Bella. “Nggak! Nggak boleh aku masih kelas 3 SMP, aku masih harus belajar.” bisikku dalam hati.Satu minggu berlalu, aku masih tetap kepikiran Bella terus. Akhirnya sore harinya Bella harus kembali ke Bandung lagi. Aku dan Ivan datang kerumah Bella. Akhirnya keluarga Bella siap untuk berangkat. Pada saat itu aku mengatakan kalau aku suka pada Bella.“Bella aku suka kamu! Kamu mau nggak kamu jadi pacarku” kataku gugup.“Maaf ano aku nggak bisa kita masih kecil!” jawabnya padaku. “Kita lebih baik Sahabatan kaya dulu lagi aja!”Aku memberinya hadiah kenang-kenangan untuknya sebuah kalung. Dan akhirnya Bella dan keluarganya berangkat ke Bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti Bella. Aku berharap persahabatan kami terus berjalan hingga nanti.

Jumat, 21 Mei 2010

my friends


Selasa, 18 Mei 2010

Maliq n d'Essentials - Dia

Selasa, 11 Mei 2010

puisi saya :)

Sadarkah kau
bahwa aku selalu menatapmu?

Namun..
Kau tetap pada duniamu,yang mungkin takkan pernah dapat terjamah olehku..
Tidakkah kau tau?
Semua tingkahku itu...
Hanya untuk membuatmu,memperhatikan diriku..

Lalu aku berteriak,tapi engkau tidak menghiraukanku sedikit pun..
Apakah kau bisu,tuli, atau buta?

Sekarang aku tau,mengapa engkau begitu..
Mungkin kau tdk menganggapku ada .